INDRAMAYU --
Memasuki penghujung tahun, harga beras di pasar tradisional di Kabupaten
Indramayu merangkak naik. Pasokan gabah hasil musim panen gadu (kemarau) di
tingkat petani juga makin menipis.
Berdasarkan pantauan media di Pasar Baru Indramayu, Ahad
(3/12), harga beras kualitas premium rata-rata mencapai Rp 10 ribu per Kg untuk
pembelian karungan (kapasitas karung 25 Kg beras). Sedangkan untuk pembelian
eceran, harganya Rp 11 ribu-Rp 12 ribu per Kg.
Harga tersebut mengalami kenaikan dibandingkan sebulan yang
lalu. Saat itu, harga beras kualitas premium sekitar Rp 9.200 per Kg untuk
pembelian karungan. Sedangkan untuk pembelian eceran, harganya Rp 10 ribu-Rp
10.500 per Kg.
Selain beras premium, kenaikan harga juga terjadi pada beras
kualitas medium. Saat ini, harganya mencapai Rp 9.400 per Kg dari semula yang
hanya Rp 8.500 per untuk pembelian karungan.
"Naiknya (harga beras) sedikit-sedikit," bertahap
sejak sebulan yang lalu, kata salah seorang pemilik kios beras di pasar
tersebut, Erawati.
Erawati mengatakan, kenaikan harga beras itu terjadi akibat
berakhirnya masa panen raya gadu di berbagai daerah. Sedangkan masa panen untuk
musim tanam rendeng 2017/2018, baru akan terjadi pada tahun depan.
Hal itu dibenarkan salah seorang pemasok beras, Suka. Dia
mengatakan, berakhirnya masa panen raya gadu menyebabkan stok gabah gadu di
tingkat petani jadi menipis hingga menyebabkan harganya mengalami kenaikan.
Karena harga gabahnya naik, harga beras juga ikut naik, terang Suka, saat
ditemui sedang memasok beras ke sejumlah kios beras di Pasar Baru Indramayu.
Suka pun mengaku kesulitan mencari gabah hasil panen gadu.
Padahal, beras dari gabah hasil panen gadu itulah yang paling banyak dicari
konsumen karena rasanya yang lebih enak setelah ditanak menjadi nasi
dibandingkan beras hasil panen rendeng.
Sementara itu, kenaikan harga beras juga terjadi di Kota
Cirebon sejak sebulan terakhir. Saat ini, harga beras medium di pasar
tradisional di kota tersebut berkisar antara Rp 9.000-Rp 9.500 per Kg.
"Kenaikannya sedikit-sedikit, tapi rutin naik,"
ujar Kabid Bina Perdagangan Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM Kota Cirebon,
Ateng Rojudin.
Untuk mengatasi kondisi tersebut, Bulog Subdivre Cirebon
menggelar operasi pasar (OP) selama lebih dari sebulan, mulai Kamis (30/11)
hingga 31 Desember mendatang.
Hari pertama pelaksanaan OP di Kota Cirebon itu digelar di
Kelurahan Karyamulya, Kota Cirebon, Kamis (30/11). Sebanyak 3.750 Kg beras
medium, 750 Kg gula dan 750 liter minyak
goreng, langsung habis diburu warga hanya dalam waktu beberapa jam.
Dalam OP tersebut, beras dengan kemasan 5 Kg dijual dengan
harga Rp 40 ribu atau Rp 8.000 per Kg. Sedangkan minyak goreng dijual seharga
Rp 12.500 per liter dan gula pasir seharga Rp 12.000 per Kg.
"OP digelar untuk mengantisipasi lonjakan harga
menjelang Natal dan Tahun Baru," kata Kasubdivre Bulog Cirebon, Dedi
Aprilyadi.
Sesuai dengan permintaan Pemkot Cirebon, pelaksanaan OP akan
digelar di 22 kelurahan yang tersebar di lima kecamatan di Kota Cirebon. Selain
di Kota Cirebon, Sub Divre Bulog Cirebon juga akan menggelar OP di tiga wilayah
kerja mereka lainnya, yakni Kabupaten Cirebon, Majalengka dan Kuningan. (republika)
No comments:
Write comment