-->
Banner

Thursday, December 7, 2017

Gawat...!!! Sepanjang Aliran Cimanuk-Cisanggarung, Terdapat 600 Titik Tanggul Kritis.

 

INDRAMAYU - Di sepanjang aliran Cimanuk-Cisanggarung, terdapat 600 titik tanggul kritis. Dari jumlah tersebut, baru 18 titik saja yang bisa diperbaiki pada tahun 2017. Keterbatasan anggaran menjadi permasalahannya.

“Anggaran benar-benar sangat terbatas,” kata Kepala Bidang Pertanahan Umum Dan Program Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung Agus Kuncoro.

Ia menambahkan, 600 titik itu tersebar mulai dari wilayah Garut hingga ke Brebes Jawa Tengah. Adapun kerusakan tanggul dibagi ke dalam tiga kategori yakni ringan, sedang, dan tinggi.

Karena minimnya anggaran, maka perbaikan pun disesuaikan dengan tingkat kerusakannya. Jika kerusakan ringan maka hanya akan ditangani dengan bio engineering saja. “Akan kita tanami pohon. Karena kalau semua diperbaiki tidak mungkin juga,” katanya.

Sementara itu, jika kerusakan tanggul sudah tergolong tinggi maka akan diperbaiki. Lebih jauh, untuk menyikapi masalah itu maka BBWS Cimanuk-Cisanggarung kini fokus melestarikan sungai-sungai.

Cara tersebut dinilai efektif dalam mengatasi tanggul-tanggul krisis di pinggir sungai. Selain fokus pada pelestarian, BBWS juga akan fokus untuk memperhatikan bendungan maupun saluran irigasi.

Ketua Komunitas Relawan Independen (KRI) Indramayu, Supardi, menyayangkan, amblesnya tanggul di Sindang tersebut. Terlebih, tanggul tersebut baru saja selesai diperbaiki. Menurutnya, pengerjaan tanggul terkesan dikerjakan secara asal-asalan.

“Terbukti dengan longsornya sekarang. Baru hujan dengan intensitas sedang saja sudah hancur berantakan,” ujar dia.

Padahal, ribuan warga sekitar terancam jika tanggul tersebut jebol. Bisa dibayangkan, lanjut Supardi, berapa banyak korban melayang jika tanggul yang baru saja diperbaiki itu jebol terhantam aliran Sungai Cimanuk.

Tentunya, hal tersebut sangat disayangkan. Jangan sampai ada korban jiwa dan akhirnya saling menyalahkan satu sama lain.

Sabtu kemaren, alat berat sudah diterjunkan ke lokasi amblesnya tanggul di Kecamatan Sindang. Alat berat tersebut terpantau tengah meratakan retakan-retakan tanggul. Nantinya, tanggul akan diperbaiki sementara yakni dengan teknik bio engineering. Sejak amblesnya tanggul, garis polisi juga sudah dipasang di lokasi.

Hak tersebut guna menghindari adanya warga yang masuk. Mengingat kondisi tanggul cukup membahayakan.

Tudingan pekerjaan pembuatan baro-baro amburadul dibenarkan juga oleh seluruh warga setempat. Malah warga meyakini kalau pekerjaan itu, patut untuk ditindaklanjuti oleh pihak bewajib.

“Saya minta pihak bewajib segera betindak. Usut tuntas pengusahanya. Perlu diketahui juga, pembuatan baro-baro itu menelan dana sekita Rp 7 miliar lebih. Dana itu milik negara. Penegak hukum jangan diam saja,” kata warga di sekitar lokasi longsornya tanggul secara serempak.


(kabarcirebon)

Show comments
Hide comments
No comments:
Write comment

Back to Top