JAKARTA - PDIP
berpeluang besar menduetkan Ketua DPD I Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi
dan Wakalemdiklat Polri Irjen Anton Charliyan sebagai cagub dan Cawagub di
Pilkada Jawa Barat. Terlebih ketika Partai Golkar sudah membatalkan rekomendasi
pencalonan Ridwan Kamil.
"Kans PDIP terbesar memang mengusung Dedi Mulyadi.
Tinggal Wakilnya ini siapa, di situ ada tiga yang punya peluang besar yaitu
Anton Charliyan, Puti Guntursoekarno, dan Bupati Majalengka Sutrisno. Dari tiga
nama itu, dalam simulasi yang kami lakukan, paling unggul suaranya adalah
ketika Dedi Mulyadi dipasangkan dengan Anton," kata Ketua Pusat Studi
Politik dan Keamanan (PSPK) Universitas Padjadjaran, Muradi, Rabu (20/12/2017).
Muradi mengungkapkan, jika nanti Anton diusung sebagai
cawagub mendampingi Dedi, maka konskuensinya pasti menjadi kader PDIP. Dan jika
itu yang menjadi pilihan koalisi PDIP-Golkar, maka harus disiapkan strategi
pemenangan mengingat kedua sosok itu punya kesamaan kultur meski pun dari sisi
jaringan punya kelebihan masing-masing.
"Dan yang juga penting menjadi catatan PDIP adalah
bagaimana memastikan opsi itu diterima secara nyaman di internal,"
ujarnya.
Kemudian jika opsi yang dipilih adalah antara Puti dan
Sutrisno, Muradi menilainya dari sisi internal PDIP memang lebih nyaman. Tetapi
juga ada tantangan berat mengingat elektabilitasnya tidak sekuat ketika
dipasangkan Dedi-Anton.
Belum lagi adanya kemungkinan sentiment politik untuk
mengalahkan trah Bung Karno ketika nanti yang dipasangkan adalah Dedi-Puti.
"Jadi, dari sisi plus minus, memang tiga opsi itu ada plus minusnya,
tinggal bagaimana keputusan diambil dan bagaimana strategi pemenangannya,"
pungkasnya.
(sindo)
No comments:
Write comment