INDRAMAYU –
Diprediksi habis awal bulan ini, air waduk Cipancuh batal kering kerontang.
Waduk yang terletak di Desa Situraja, Kecamatan Gantar itu masih tetap terisi
air meskipun jumlahnya tidak banyak. Para petani penerima manfaat air dari
waduk buatan Belanda itupun bisa sedikit lega. Terutama para penggarap lahan
sawah di Desa Kertanegara, Sumbermulya, Wirakanan dan Cipancuh, Kecamatan
Haurgeulis yang saat ini bersiap memasuki masa panen.
“Sekarang masih ada sekitar 800 ribu kubik air. Insya Allah
cukup untuk mengairi area sawah di empat desa itu,” kata Pengamat Sungai dan
Irigasi Waduk Cipancuh, H Kanto.
Di empat desa itu rata-rata kondisi tanaman padinya mulai
bunting atau meratak menjelang masa panen. Dengan suplai 800 ribu kubik air
dari waduk Cipancuh, diharapkan kebutuhannya tercukupi dengan cara penghematan.
Sedangkan untuk area sawah di wilayah Kecamatan Gantar
sebagian Kecamatan Haurgeulis, Kroya dan Anjatan sudah panen raya sehingga
tidak lagi membutuhkan pasokan air. “Kalau tidak ada tambahan air hujan atau
kiriman dari hulu, 800 ribu kubik air ini paling hanya sampai pertengahan bulan
ini,” prediksinya.
Sebelumnya Kanto memperkirakan, tersisa 3 juta kubik pada
awal bulan lalu, debit air waduk seluas 700 hektare itu bakalan menyusut
drastis pertengahan bulan Juni lalu. Kondisi waduk Cipanduh bakalan kering
kerontang.
Untungnya, dari seluas 6.314 hektare sawah penerima manfaat
air waduk Cipancuh sebagian besarnya sudah memasuki musim panen. Bahkan
mayoritas petani di wilayah Kecamatan Gantar memilih untuk tunda tanam lantaran
pada musim panen gadu lalu hasilnya kurang memuaskan.
No comments:
Write comment