INDRAMAYU - Tiga
warga Desa Mekarsari, Patrol, Indramayu, Jawa Barat, Sawin, Nanto, dan Sukma
ditangkap aparat Polres Indramayu pada Minggu (17/12) dini hari. Mereka
ditangkap lantaran diduga memasang bendera Indonesia merah-putih terbalik.
"Begini, jadi masalah penangkapan orang tersebut
masalah (pemasangan) bendera Indonesia," kata Domo salah satu warga
Mekarsari saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com lewat sambungan telepon.
Domo mengatakan, tak ada yang salah dengan pemasangan
bendera Indonesia itu dalam rangka perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW. Menurut
dia, banyak warga yang melihat jika pemasangan bendera yang dilakukan pada
Kamis 14 Desember 2017 sore sudah benar.
Namun, Domo heran pada pagi harinya bendera tersebut
terpasang terbalik, dengan warna putih di atas dan warna merah di bawah. Dia
menduga ada pihak-pihak yang tak bertanggungjawab mengganti pemasangan bendera
tersebut.
"Kok bisa bendera terbalik, putihnya di atas. Jadi
seolah-olah mereka pasang bendera terbalik, dan dilaporkan (ke polisi),"
tuturnya.
Dugaan itu, Domo mengungkapkan, lantaran ketiga warga itu
getol menolak pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 2 Indramayu di
daerahnya. Sawin, Nanto, dan Sukma adalah aktivis penolak pembangunan PLTU 2
Indramayu.
"Memang orang-orang itu karena penolakan PLTU. Dari
pada tanah terlantar jadi digarap sawah itu," ujarnya.
Menurut Domo, ketiga warga Desa Mekarsari itu kini masih
ditahan di Polres Indramayu. Saat ini, beberapa warga desa dan tim kuasa hukum
ingin menyambangi Sawin, Nanto, dan Sukma yang ditahan sejak semalam.
"Masih di polres, masih di polres, belum dibebaskan.
Teman-teman yang lain akan jenguk," kata dia.
Saat dikonfirmasi, Kapolres Indramayu AKBP Arif Fajarudin
mengatakan, pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap ketiganya.
"Masih dalam pemeriksaan, belum dibebaskan," ucap Arif.
(cnnindonesia)
No comments:
Write comment