INDRAMAYU - Banyak
kejutan di pemilihan kuwu (pilwu) serentak di Kabupaten Indramayu Rabu (13/12).
Salah satunya adalah tumbangnya sejumlah calon incumbent (petahana) di sejumlah
desa, dan munculnya wajah baru.
Seperti di Kecamatan Karangampel, dari lima desa yang
menggelar pilwu serentak, empat desa di antaranya diikuti oleh calon incumbent.
Namun semuanya tumbang atau kalah oleh calon lain. Di Desa Karangampel
misalnya, calon incumbent Edi Susanto dengan nomor urut 1 harus mengakui keunggulan
calon nomor 2, Mamat RA. Kemudian Desa Karangampel Kidul, Tameng selaku calon
incumbent juga kalah oleh calon nomor urut 3, Reny Rizkiyah.
Kemudian Desa Dukuhtengah, calon incumbent Chali Suryasa pun
harus kalah oleh calon nomor urut 5, Setiawan. Sementara di Desa Sendang, calon
incumbent Ida Helidah juga harus mengakui keunggulan Amin SPd, calon lainnya.
Sementara satu desa yang tidak diikuti calon incumbent adalah Desa Tanjungsari
Kecamatan Karangampel. Di Desa ini pemilihan dimenangkan oleh calon nomor urut
3, Sopyan.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD)
Kabupaten Indramayu, DR H Dudung Indra Ariska MH didampingi Kabid Pemberdayaan
Desa, Ahmad Sulaeman SE MM mengatakan, secara umum pelaksanaan pemilihan kuwu
serentak di Indramayu berjalan sukses dan aman. Dudung berharap kondisi seperti
ini bisa terus dijaga hingga pasca pemilihan kuwu.
“Saya menyampaikan ucapan selamat kepada calon kuwu yang
berhasil meraih suara terbanyak. Bagi yang belum berhasikl saya minta untuk
tetap legowo,” tandas Dudung.
Hal itu juga terjadi di Kecamatan Patrol. Di empat desa yang
menggelar pilwu, tidak ada satupun incumbent yang menang. Pantauan Radar,
antusias warga datang ke tempat pemungutan suara di empat desa itu cukup
tinggi. Bahkan hingga penghitungan suara selesa, kondisi pemilihan kuwu
kondusif.
Salah seorang tokoh masyarakat Patrol yang juga ketua
Aliansi Indonesia Kabupaten Indramayu, Taufik Ambarih, mengatakan, kekalahan
incumbent mengindikasikan masyarakat menginginkan figur baru meskipun calon
incumbent mampu membawa perubahan desanya selama memimpin. Selain itu kekalahan
incumbent, dikarenakan lawan politiknya memiliki dukungan masyarakat yang
merupakan barisan family dan kerabat.
“Kondisi politik pilwu berbeda dengan Pilkada. Karena
kemenangan calon rata-rata tidak terlepas dari dukungan barisan keluarganya.
Meskipun jarang komunikasi, tapi ketika ada pihak keluarganya yang maju di
pilwu, saudara jauh pasti dukung. Terlebih didukung dengan pendanaan atau biaya
yang kuat. Memang ada incumbent yang jadi lagi, tapi kebanyakan kalah,”ujarnya.
Di Desa Sukahaji, calon dari Incumbent H Mukrowi kalah
dengan H Aan Supriyanto. Aan merupakan rival pada saat pliwu tahun 2011 dan
kini mencalonkan kembali. Sementara di Desa Patrol, calon incumbent, Carita
kalah dengan Karnali yang merupakan mantan Sekdesnya. Sementara Desa Arjasari,
incumbent M Sayidi, harus mengakui kekalahan dari mantan pamongnya yang juga
keponakannya sendiri Jamaludin. Sementara di Desa Patrol Lor, seluruh calwu
merupakan figur baru. Hasil pilwu desa tersebut dimenangkan H Sulaeman.
Sementara berda dengan Kecamatan Patrol, pada pilwu di
Kecamatan Anjatan, keempat calon kuwu incumbent sukses mempertahankan
jabatannya. Keempatnya yaitu Saki Tata Sumana (Desa Cilandak), H Lili Muslih
(Desa Salamdarma), H Solikhin (Desa Kedungwungu) dan Kodorih (Desa Wanguk).
Data yang dihimpun Radar, Saki Tata Sumana menggunguli dua
calon lainnya yakni Darsa SPdI dan Warnata dengan perolehan 1.871 suara. Darsa
calwu nomor urut dua memperoleh sebanyak 904 suara sedangkan Warnata nomor urut
tiga hanya meraih 193 suara.
H Lili Muslih yang bertarung dengan mantan Kuwu H Abdul Adi
pada Pilwu Desa Salamdarma, menang tipis dengan selisih sebanyak 83 suara. Kuwu
petahana dengan nomor urut dua ini memperoleh 2.447 suara, sedangkan H Abdul
Hadi sebanyak 2.364 suara.
Kemudian calwu incumbent Desa Kedungwungu H Solikhin nomor
urut 3 berada di atas angin dari dua calon lainnya yaitu H Sugiri dan Saeful N
dengan perolehan sebanyak 3.085 suara. Sugiri nomor urut 1 mengumpulkan
sebanyak 2118 suara dan Saeful N nomor urut 2 cuma dapat 70 suara.
Sementara petahana Desa Wanguk Kodorih menang telak dari
lawan sekaligus istrinya Komariyah dengan perolehan sebanyak 2.818 suara. “Ya,
semua incumbent menang semua,” kata Plt Camat Anjatan, Ade Sumantri SE disela
silaturahmi dengan para calon kuwu usai pelaksanaan Rapat Pemungutan dan
Penghitungan Suara Pilwu Serentak.
Pihaknya bersyukur, penyelenggaraan hari coblosan berjalan
lancar dan kondusif. Namun demikian, aparat keamanan dari Polisi, TNI dibantu
jajaran Pemdes dan Pemcam tetap siaga untuk menjaga semua logistik Pilwu didesa
masing-masing. “Logistik masih tetap berada di panitia. Dijaga keamanan,”
tandasnya.
(radar cirebon)
No comments:
Write comment