INDRAMAYU - Kerticala
adalah salah satu Desa yang terletak di wilayah Kecamatan Tukdana Kabupaten
Indramayu. Kerticala didirikan pada abad ke 19 oleh seseorang yang berasal dari
Semarang Jawa Tengah, beliau dikenal oleh masayarakat Tukdana dengan sebutan
Buyut Siyem.
Kedatangan buyut Siyem ke tempat yang kini disebut Desa
Kerticala dilatar belakangi faktor ekonomi, karena sebagaimana kita ketahui
bahwa pada Abad ke 19 banyak sekali orang Jawa yang datang ke wilayah-wilayah
Pasundan termasuk di Indramayu. Mereka bisanya datang ke wilayah baru untuk
mencari tanah-tanah subur (Tanah Yang Di Aliri Sungai) untuk kemudian dijadikan
lahan pertanian. Penduduk asli Indramayu menamai para pendatang yang bercocok
tanam ditanah-tanah tak bertuan maupun tanah-tanah yang telah bertuan ini di
sebut Wong Ngurung ( Orang Pondok).
Dinamakan wong ngurung, karena orang-orang ini biasanya dari
mulai membabad lahan untuk bertani sampai dengan masa tibanya panen mereka
berdiam di tempat yang telah mereka buat sebagai lahan pertanian, mereka
bersama keluarga atau kelompok mereka tinggal di pondokan atau rumah-rumah
panggung yang mereka buat disekitar lahan pertanian tersebut. Peristiwa
menginapnya orang-orang ini didalam pondokan atau rumah-rumah panggung yang
mereka buat sendiri itu dalam bahasa Indramayu disebut Ngurung.
Pada prakteknya orang-orang yang Ngurung ini, kadang jika
mereka menganggap tempat yang mereka tempati dianggap kurang cocok atau sudah
ada pemiliknya bisanya mereka pindah ketempat lain untuk mencari penghidupan.
Sedangkan bagi yang cocok pada tempat baru yang mereka diami dan kebetulan
lahan tersebut tidak ada yang memiliki, maka biasanya orang-orang yang Ngurung
ini tinggal selamanya di Tempat tersebut, bahkan kemudian tempat tersebut
dijadikan desa serta dibuat pemerintahan Desa jika penduduk di wilayah itu
sudah ramai.
Pada kasus Buyut Siyem ini rupanya beliau memutuskan untuk
tinggal di tempat yang kini dinamakan Desa
Kerticala itu, setelah sebelumnya beliau membabad hutan, dan membuka
lahan pertanian disana. Menurut kebanyakan masayarakat Desa Kerticala, nama
Kerticala dibuat oleh Buyut Siyem sendiri, Kerticala sendiri berasal dari dua
kata bahasa Jawa Kuno yaitu “kerti” dan “cala”
kerti bermaksud “Bintang” sementara cala bermaksud “Terang”.
Dengan demikian dapatlah dipahami nama Kerticala dilahirkan
dari tercapainya harapan Buyut Siyem untuk mengubah penghidupanya, sehingga
tempat yang mengubah ekonomi penghidupanya itu diibaratkan sebagai bintang
terang yang mampu menuntun seseorang yang sedang dalam kegelapan (maksudnya
Berekonomi Susah) menuju jalan kepastian.
No comments:
Write comment