INDRAMAYU –
Meskipun arus mudik-balik terlihat di jalur pantura sejak H+2 Lebaran (27/6)
lalu, tak membuat pedagang warung dadakan (wardak) kebanjiran pembeli. Padahal,
pada arus mudik tahun lalu, jumlah pembeli sangat ramai.
Sepinya wardak musiman setiap arus mudik dan balik, bukannya
tanpa alas an. Sepinya wardak terjadi sejak beroperasinya Tol Cipali tiga tahun
lalu, yang tak hanya berdampak pada minimnya kendaraan di pantura. Pedagang
juga kena dampak, yaitu menurunnya omset pendapatan saat musim mudik-balik.
Salah satu pemilik wardak, Sumi (53) mengatakan, sejak
beroperasinya Tol Cipali membuat pendapatannya menurun drastic. Hal itu tak
hanya dialami oleh dirinya, tapi juga pedagang musiman lainnya.
“Sudah tiga tahun ini pendapatan saya mengalami penurunan
drastis. Biasanya dalam sehari bisa mendapat Rp500 ribu, bahkan lebih, tapi
sekarang beda jauh. Adanya Tol Cipali membuat pendapatan saya mengalami
penurunan. Saya hanya dapat Rp150 sampai Rp200 ribu saja,” ujarnya.
Jajang (47), pedagang lainnya mengaku, sepinya pengunjung
saat musim mudik-balik tahun 2017 ini, dipengaruhi banyaknya pemudik roda empat
yang memilih menggunakan jalan bebas hambatan Tol Cipali.
“Sebelum ada Tol Cipali, pantura penuh dengan kendaraan.
Bukan hanya roda dua, namun juga roda empat. Banyak pemudik yang beristirahat
di warungwarung kami. Kebanyakan pemudik yang menggunakan kendaraan roda dua
lebih memilih beristirahat di masjid atau di tempat lainnya, yang membuat
warung kami jadi sepi pengunjung,” ujarnya. (sumber : Radar Cirebon)
No comments:
Write comment