-->
Banner

Sunday, December 10, 2017

Nah Loh, Prancis dan Turki Siap Desak AS Cabut Klaim Atas Yerusalem

 

ISTANBUL -- Presiden Turki Tayyip Erdogan dan Presiden Prancis Emmanuel Macron akan bekerja sama untuk membujuk Amerika Serikat (AS) mencabut keputusan terkait status Yerusalem. Kerja sama kedua kepala negara itu dilakukan melalui sambungan telepon.

Seperti dinukil laman Reuters, Ahad (10/12) kedua kepala negara itu sepakat keputusan Presiden Donald Trump meningkatkan kekhawatiran di timur tengah. Prancis dan Turki sepakat untuk bekerja sama agar AS mempertimbangkan kembali kepusan tersebut.

Amerika Serikat mengakui secara sepihak Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Trump berencana memindahkan kedutaan besar dari Tel Aviv ke Yerusalem meskipun mendapat kecaman lantas sudah melanggar kesepakatan internasional.

Erdogan kabarnya juga sudah melakukan pembicaraan dengan presiden Kazakhstan, Lebanon dan Azerbaijan membahas masalah tersebut. Dia juga meminta pertemuan mendadak negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) di Turki pekan depan.

Keputusan sepihak Trump juga mendapat tentangan dari negara-negara Eropa dalam sidang dewan keamanan PBB. Prancis, Italia, Jerman, Inggris dan Swedia merupakan negara yang mempertanyakan upaya AS dalam mewujudkan perdamaian di timur tengah.

Sementara, gelombang protes yang menentang keputusan sepihak Trump muncul dari berbagai belahan dunia semisal Iran, Jordania, Tunisia, Somalia, Yaman, Malaysia termasuk Indonesia. Status Yersusalem merupakan merupakan salah satu tantangan dalam mewujudkan kesepakatan damai antara Palestina dan Israel.


(republika)

Show comments
Hide comments
No comments:
Write comment

Latest News

Labels

Back to Top