INDRAMAYU - Majelis
Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Anjatan bersama Kepolisian Resror Indramayu
Sektor Anjatan menggelar dialog ilmiah, Minggu (17/12). Wakil Ketua MUI
Indramayu Drs KH Abdul Rosyid dan Kapolsek Anjatan AKP Noneng Sukarna SH
menjadi narasumber pada acara bertemakan Peran ulama dalam mencegah radikalisme
dan gangguan kamtibmas menjelang Pilkada 2018 tersebut.
Sedangkan para peserta dialog ilmiah adalah para pengurus
MUI Kecamatan dan Desa, tokoh ulama, penyuluh agama serta tokoh masyarakat se-Kecamatan
Anjatan. “Ini kegiatan rutin yang diadakan setiap 4 bulan sekali. Kita gandeng
pihak Kepolisian,” kata ketua MUI Kecamatan Anjatan, H Komarudin SAg.
Kegiatan ini sengaja diadakan sebagai upaya menangkal paham
radikal dengan mengoptimalkan peran tokoh ulama serta masyarakat dari berbagai
elemen.Terlebih menjelang pelaksanaan Pilkada Serentak 2018, Polisi mensinyalir
akan bermunculan kelompok-kelompok yang berpotensi mengganggu keamanan dan
ketertiban masyarakat, termasuk radikalisme.
Dalam hal ini, MUI tidak sekadar menolak paham radikalisme
dan terorisme untuk tumbuh berkembang. Tetapi juga menyatakan taat, setia dan
berkomitmen untuk menjaga tegaknya NKRI, Pancasila, UUD 1945, serta kehidupan
yang ber-Bhinneka Tunggal Ika.
Plt Camat Anjatan, Ade Sumantri SE memberikan apresiasi
terselenggaranya kegiatan yang bertujuan untuk melindungi umat dari pengaruh
radikalisme-terorisme. Menurut dia, gerakan antiradikalisme harus terus
dimunculkan mengingat radikalisme dan terorisme saat ini telah memperlemah
kohesivitas masyarakat. Mewujudkannya, bukan hanya tanggungjawab pihak
keamanan, tapi juga semua elemen masyarakat dan para ulama.
“Langkah ini sebagai hal penting di tengah semakin
menguatnya pihak-pihak yang ingin memperlemah kohesivitas masyarakat terhadap
NKRI melalui aksi radikalisme dan gangguan kamtibmas,” tegasnya.
(radar cirebon)
No comments:
Write comment