![]() |
Kantor Bupati Indramayu |
Dermayupos - Indramayu
ditinjau dari sejarah awal mula didirkan sebagai sebuah dukuh/desa, berlanjut
ke masa kejayaan Indramayu sebagai sebuah Keadipatan, hingga masa kemuduran
Indramayu terekam baik dalam nasakah-naskah kuno, baik yang berasal dari Indramayu
sendiri, Cirebon maupun naskah-naskah milik Penjajah Belanda.
Selain kabar dari naskah-naskah tersebut, peninggalan
arkelogis berupa bangunan, makam dan hal-hal lain yang berkaitan dengan sejarah
Indramayu masih terawat hingga kini. Dengan demikian tidak sulit sebenarnya
untuk menuliskan sebuah tulisan seputar masa pendirian, kejayaan dan kemuduran
Indramayu.
1. Masa Pendirian
Indramayu
Indrmayu sebagai sebuah padukuhan (Desa) didirikan pada hari
Jumat Kliwon Tanggal 1 Muharam 934 Hijrah, bertepatan dengan 7 Oktober 1527
Masehi. Pada tahun ini sebenarnya belum muncul nama Indramayu, yang muncul pada
waktu itu adalah DARMA AYU (Dermayu), nama Indramayu resmi digunakan setelah
Pendiri Indramayu diangkat menjadi Adipati/Raja Bawahan dibawah kekuasaan Kerajaan
Sunda Galuh dengan gelar Prabu Indrawijaya. Kata Indra (awal gelar) kemudian
digabungkan dengan nama Darma Ayu, sehingga kemudian menjadi Indra Darma Ayu,
Karena ejaan Indra Darma Ayu ini menurut pelafalan orang Indramayu tidak enak
diucapkan maka jadilah kemudian diperhalus menjadi Indramayu.
Dengan demikian maka pada awalnya yang dimaksud Indramayu
adalah wilayah atau keadipatian yang dikuasi oleh seorang Prabu yang bergelar
Indrawijaya dengan ibu kotanya Darma Ayu atau Dermayu.
Indramayu, didirikan oleh sorang pemuda dari Bagelen (Jawa
Tengah) yang bernama Arya Wiralodra, beliau merupakan anak dari Gagak
Singalodraka, Cucu dari Gagak Wirakusuma, yang merupakan keturunan bangsawan
karena buyutnya Tumenggung Gagak Pernala merupakan seorang Tumenggung di
Bagelen. Maka dengan demikian baik kakek maupun ayahnya jelas sorang
Tumenggung, karena memang pada jaman itu Jabatan itu diperoleh turun temurun.
Sebelum mendirikan Indramayu, Arya Wiralodra sebenarnya
sudah hidup enak di Bagelen, hanya saja karena dikisahkan beliau ini ingin
babad alas dan mendirikan perkampungan dengan tangnya sendiri maka untuk
kemudian Wiralodra mengembara ke Daerah Pasundan untuk membuat perkampungan.
Dalam pengembaraan ini beliau ditemani Ki Tinggil.
Wiralodara rupanya memilih sebuah daerah yang berdekatan
dengan Sungai, dalam kasus ini Wiralodra memilih daerah dipinggir Sungai
Cimanuk. Amat wajar karena memang sungai merupakan pendorong denyut
perekonomian sebuah kampung kala itu, yang mana airnya bisa dimanfaatkan untuk bercocok
tanam, sementara Spesies yang hidup dalam air sungai itu, bisa dijadikan
pencaharian untuk melangsungkan hidup.
Pada mulanya Desa yang di dirikan oleh Arya Wiralodra belum
bernama Darma Ayu, nama ini digunakan pasca suksesnya Wiralodra membangun kampung,
dalam Sejarah Indramayu nama awal Desa sebelum diubah menjadi Darma Ayu adalah
Padukuhan Cimanuk, karena memang Desa/Padukuhan tersebut perada di pinggir
sungai Cimanuk.
Diduga percepatan pembangunan di padukuhan baru ini
dikarenakan padukuhan ini tidak terlampau jauh dengan pelabuhan Cimanuk milik
kerajaan Sunda (Hanya puluhan Kilometer Seja), sebab itulah Desa Baru tersebut
cepat ramai.
Padukuhan cimanuk kemudian diubah namanya menjadi Darma Ayu
setelah kedatangan seorang wanita cantik yang bernama Endang Darma Ayu. Wanita
tersebut merupakan wanita yang sangat dicintai Wiralodra sehingga namanya
kemudian diabadikan menjadi nama tempat atau desa yang sebelumnya dibangun
wiralodra, yaitu desa Endang (Kini Menjadi Sindang) dan Desa Darma Ayu (Kini
menjadi Dermayu).
Kisah perubahan nama Padukuhan Cimanuk menjadi Darma Ayu ini
terbilang melankonis, kisahnya mengharukan, adapun kisah lengkap megenai
peristiwa tersebut dapat ada baca dalam artikel yang berjudul “Sejarah
Pendirian Indramayu” dan “ Sejarah Desa Sindang Indramayu” Demikianlah kisah
awal pendirian Indramayu, dimana diketahui bahwa tokoh tokoh awal pendiri
Indramayu adalah Arya Wiralodra, Ki
Tinggil dan Endang Darma Ayu.
2. Masa Kejayaan
Indramayu
Setelah Indramayu didirikan, dan kemudian Wiralodra berhasil
mensejahterakan rakyatnya, ternyata Wiralodra mampu meyakinkan pusat (Kerajan
Sunda Galuh) bahwa Indramayu benar-benar dapat memberikan kontribusi positif
terhadap negara, maka untuk kemudian Kerajaan Galuh mengangkat Arya Wiralodra
sebagai penguasa Cimanuk, dan Wilayah Sekitarnya (Termasuk Pelabuhan Cimanuk),
Wiralodra kemudian diangkat menjadi Raja Daerah dengan gelar Prabu Indrawijaya.
Inilah titik awal dari kejayaan Indramayu. Karena dari yang semula hanya sebuah
dukuh/desa kini menjelma menjadi Kerajaan Bawahan.
Setelah Kerajaan Sunda galuh mulai lemah, rupanya Indramayu
menjadi sasaran Kerajaan Cirebon dan Demak, Indramayupun kemudian pada masa ini
tidak lagi menjadi bawahan Galuh, melainkan menjadi kerajaan Bawahan Cirebon,
kisah masuknya Indramayu kedalam wilayah Cirebon dapat anda baca dalam artikel
“Cirebon Menyerang Indramayu”.
Meskipun Indramayu dibawah Arya Wiralodra dua kali berganti
Negara atasan, akan tetapi eksistensi Indramayu sebagai sebuah Kerajaan bawahan
yang berdaulat terus gemilang terbukti dari makin meluasnya wilayah Indramayu,
keadaan ini bertahan sampai pada kekuasaan selanjutnya yaitu masa Indramayu dipimpin
oleh Wiralodra II dan Wiralodra III. Barulah kemudian setelah wafatnya
Wiralodra III, Indramayu memasuki babak kemunduranya hingga kemudian menjadi
jajahan Belanda.
3. Masa Kemunduran
Indramayu
Setelah wafatnya Wiralodra III, kemudian yang diangkat
menjadi penguasa Indramayu selanjutnya adalah Wiralodra IV, masa ini, merupakan
masa awal kemunduran Indramayu, dimana pada masa ini terjadi perebutan tahta
antara pangeran keadaipatian Indramayu. Perebutan tahta ini pada nantinya
berimbas pada pelemahan Indramayu dari dalam, dan untuk kemudian membawa
Indramayu kedalam cengkraman penjajahan Belanda, kisah selengkapnya mengenai
masa kemunduran Indramayu ini, dapat anda baca dalam artikel yang berjudul
"Jatuhnya Indramayu Ke Tangan Penjajah Belanda".
No comments:
Write comment